sumber : facebook yu miura |
Untuk yang kedua kalinya saya memasak makanan jepang bersama orang jepang. Kali ini memasak bersama chef yu miura.
Sekilas tentang yu. Nama asli orang jepang ini adalah yu
miura. Tapi beliau memiliki nama indonesia yaitu YUNIA. Yu belajar bahasa
indonesia di Balai bahasa Universitas Pendidikan Indonesia. Dia hobi
travelling. Banyak tempat yang sudah dia kunjungi seperti USA, hawaii, bali,
jogja, dan tentu saja bandung. Padahal usianya masih muda (seumuran dengan
saya) dan cantik lagi. saya kenal dengan yu di acara kouryuu dengan orang jepang. Semacam acara bincang-bincang saja. Sebenarnya dalam acara tersebut selain yu ada lagi mizuki atau nama indonesianya MIRNA. Mereka sama-sama belajar bahasa indonesia di balai bahasa. Hanya saja yu lebih dulu belajar di balai bahasa. ketika saya bertanya alasan mereka belajar bahasa indonesia jawabannya beragam. Mizuki, katanya dia ingin belajar batik jadi belajar bahasa indonesia. kalau tidak salah mizuki ini mahasiswa jurusan hubungan internasional dalam mengambil mata kuliah pilihan teroris. saya kaget. kenapa? dia pun seperti bingung menjawabnya sambil tertawa. Sedangkan yu merupakan mahasiswa jurusan multicultural communication , dikampusnya ada mata kuliah pilihan mengenai bahasa yaitu jerman, bahasa indonesia, korea dan dia memilih bahasa indonesia karena bahasa indonesia lebih mudah dibandingkan yang lain, itu kata dia.
Untuk memasak kali ini, kami membuat kare. sebenarnya saya sudah pernah membuat kare dengan kenji maeda. Jadi ini adalah untuk yang kedua kalinya memasak kare.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kare raisu :
- kentang
- wortel
- daging sapi
- bumbu instant kare
- yogurt
- minyak sedikit
- bawang bombay, bawang putih, bawang merah (cincang halus)
- jahe (parut)
- air
Mungkin untuk lebih lengkapnya bisa dilihat disini
Cara
memasak yang sangat berbeda yang
menonjol dibandingkan dengan masakan indonesia adalah penggunaan “minyak goreng”
. Masakan indonesia yang aburappoi- penuh dengan minyak berbeda dengan masakan
jepang yang hanya menggunaan minyak (sangat) sedikit dalam masakannya. Hampir semua
masakan indonesia menggunakan minyak goreng, bahkan dalam sayur sop pun yang
berair terkadang ada yang memakai minyak. Mungkin bisa dikatakan orang
indonesia tidak bisa lepas dari minyak goreng. Padahal terlalu sering
mengkonsumsi makanan yang mengandung minyak goreng akan menimbulkan penyakit .
Saya
heran ketika nisa (teman saya) menuangkan minyak goreng kedalam panci untuk
memasak daging terlebih dahulu. Kemudian nisa bertanya “ minyaknya segini?”
nisa menuangkan minyak goreng sedikit (sedikit menurut ukuran orang indonesia. “
a, aburappoi. Sedikit saja. Itu terlalu banyak.” Mungkin ukuran yang dimaksud
yu adalah sekitar 1-1,5 sendok makan minyak goreng. Saya sebagai orang
indonesia melihat ukuran minyak goreng dengan ukuran sedikit seperti itu dan
harus membuat daging sampai matang berpikir apa nanti dagingnya akan matang?
lalu saya bertanya , “seandainya makanannya penuh minyak. Apakah yu akan
memakannya?” lalu dia menjawab, “ya, saya akan memakannya. Tapi saya selalu
menggunakan sedikit minyak. Demi kesehatan.” Itulah jawabnya.
Tidak
hanya berhenti sampai disitu mengenai “minyak goreng”. Pada saat daging,
kentang, wortel, sudah berenang-renang
di air panci. Minyak goreng yang muncul dipermukaan harus diangkat. Dalam bahasa
jepangnya disebut dengan akutoru. Kalau
di indonesia kan dibiarkan begitu saja. Setelah itu buih-buih yang muncul di
pinggir-pinggir permukaan juga harus diangkat. Buih-buih tersebut berasal dari
daging.
Cara memasak yang merepotkan tapi menyehatkan. Seminimalisir mungkin minyak yang terdapat dalam kare dihilangkan. Dikutip dari http://rumahkanker.com/pencegahan/pencegahan/67-mengapa-makanan-goreng-memicu-kanker Prof. Dr. Li Peiwen, ahli kanker & obat tradisional senior Cina. Mengatakan bahwa "Indonesia sangat kaya tanaman berkhasiat antikanker, jauh lebih kaya daripada Cina, dan lebih bagus mutunya. Tetapi mengapa angka kejadian kanker di Indonesia lebih tinggi daripada Cina? Karena orang Indonesia suka sekali makan gorengan..."
yu sedang mengambil minyak yang muncul di permukaan (akutoru) |