Dalam
sebuah buku, seorang penulis mengatakan bahwa “Jodoh itu ditangan tuhan dan
selamanya akan ditangan selagi kita tak mengambilnya.” Benarkah itu? Lalu apa
yang harus fulan lakukan sementara fulan ini adalah seorang wanita. Apakah dia
harus mengutarakan dan mendekati langsung kepada sang pujaan hati?
Idealnya
keinginan setiap wanita, pasti inginnya didekati dan wanita itu tinggal memilih
pria yang ia suka. Tapi proses menunggu sampai masa memilih itu datang tentu
memerlukan kesabaran yang luar biasa. Terkadang ada yang mendekati namun kita
merasa kurang cocok dengan pria itu. Dan akhirnya “sendiri” menjadi keputusan
terbaik. Sering kali orang mencibir kaku, “janganlah terlalu memilih jadi
wanita. Pilih saja yang hampir mendekati kamu suka. Terlalu pilih-pilih nanti
jadi perawan tua dan tak laku.” Fulan bukannya pemilih tapi dia hanya ingin
menunggu saat yang tepat dipertemukan dengan seseorang yang memang benar-benar
pujaan hatinya. Seseorang yang bisa membuatnya nyaman dan memiliki visi hidup
yang sama dengannya. Sulit memang mencari seseorang yang memiliki kriteria yang
dia inginkan tapi dia percaya pada janji allah bahwa jodoh yang akan dia
dapatkan merupakan cerminan dari dirinya. Oleh karena itu dalam “masa
menunggu”nya itu fulan tidak hanya sekedar menunggu tetapi juga memantaskan
diri untuk mendapatkan pria yang diidamkannya.
Ketika
jodoh yang dinginkan tak kunjung datang kegelisahan mulai timbul dan akhirnya
bersuudzon kepada sang maha pembolak-balik hati. “kapankah datang jodoh saya ya
allah?” Dalam lubuk hati fulan yang paling dalam, dia yakin allah telah
merencakannya pertemuannya dengan sang jodoh di waktu dan tempat yang tepat
mungkin saat ini hanyalah belum waktunya. Hanya masalah waktu jadi biarlah sang
pemilik waktu yang akan menjawab semua keraguan fulan.
Atau
mungkin saja kita sudah bertemu dengan orang yang sesuai dengan criteria kita. Misalnya
dia baik, soleh, tutur kata yang sopan dan lembut, suka menulis dan membaca
buku tapi jika allah belum berkehendak ya apa mau dikata. Kita serahkan saja
semuanya pada allah. Tak usah berkecil hati jika saat ini kau masih sendiri
karena allah tahu apa yang terbaik untuk umatnya. Janganlah kita berprasangka buruk
terhadap ketentuan allah. orang yang sedang dilanda kegeeraan itu biasanya dia
akan merangkai kisah yang dia buat sendiri padahal kenyataannya tidak seperti
apa yang dia bayangkan. Serahkan semuanya kepada allah, maka hati kita akan
terpelihara dan terjaga dari rasa kecewa.
Dalam
“dream and pray” penulisnya mengungkapan seperti ini dalam masa penantiannya,
Ya allah aku sangat yakin bahwa janjimu
adalah benar., bahwa rencana-Mu lah yang terbaik. Jika dia jodohku, jaga dia
dalam kebaikan, dan pertemukan kembali di waktu yang tepat untuk bersatu. Jika
dia bukan jodohku, aku yakin kau telah mempersiapkan seseorang yang lebih baik
untukku”.