Rabu, 26 Juni 2013

Tidur lebih baik daripada MENGELUH


Apakah anda mendengar pernyataan seperti ini, “seandainya anda memiliki waktu untuk mengeluh lalu kenapa anda tidak menggunakan waktu tersebut untuk melakukan kegiatan produktif.” Mungkin yang cocok untuk saya lebih tepatnya seperti ini “seandainy saya memiliki waktu untuk mengeluh lalu kenapa tidak saya manfaatkan waktu tersebut untuk mengerjakan skripsi?’. Tapi Alhamdulillah, sekarang saya lebih produktif dan saya hampir tidak memberi kesempatan kepada “mengeluh” untuk mampir di aktivitas saya.  Dan itu prinsip! Untuk membuat prinsip seperti itu apalagi mengamalkannya di kehidupan nyata tentu saja tidak mudah. Dalam menggodok prinsip tersebut saya telah melewati masa-masa suram dimana hampir setiap detik selalu saya isi denga kelulan bahkan dari hal yang terbilang sangat SEPELE. Karena sikap saya yang selalu mengeluh itu, kadang saya juga merasa bahwa saya kekanak-kanakan. Padahal saya sudah kuliah lho, harusnya kekuliah-kuliahan. Maksudnya menjadi mahasiswa yang aktif dan kritis. Tapi sayang sekali hari-hari kuliah saya tidak saya manfaatkan dengan baik karena satu kata MALAS. Well, saya tidak ingin menyesali dan mengutuk diri saya di masa lalu. Masa lalu bukan untuk dirutuki dan membuat kita menjadi mengeluh “kenapa dulu saya ga aktif di organisasi kampus?” . it’s about future. Masa lalu jadikan pembelajaran dan kita perbaiki langkah kita sebelum maju ke depan menghadapi masa depan.
Dan inilah saya yang sekarang. Saya berubah tentu tidak seperti jin yang mengubah sesuatu hanya dengan mengucapkan adakadabra sambil mengacungkan jari telunjuk kea rah benda yang ingin diubah. Ada sesuatu, seseorang yang memotivasi dan mendesak saya untuk berubah. Tunggu…itu bukan pacar! (ga punya soalnya). Lalu siapakah gerangan yang senantiasa membuat saya berubah.
Saya bukan tipe mahasiswa yang hemat. Jadi ketika ada hal yang menarik untuk dibeli  tanpa kompromi soal harga dan makan nanti gimana itu tak jadi masalah.  Terutama buku, tapi kalo yang lainnya sih enggak. Anda jangan berpikiran bahwa saya ini wanita kutu (buku). BUKAN! ANDA SALAH BESAR! Saya memang suka membeli buku-buku yang sekiranya bagus (menurut saya).


Perubahan saya ini terjadi setelah saya mengikuti workshopnya reyko sahetapi (tapi bukan yang berbayar). Saya lupa tema workshopnya apa, tapi intinya menjadi wirausaha sukses begitulah. Workshop tersebut diadakan di hotel fave, daerah cihampelas walk. Datang kesana, absen dan tak lupa mengambil makanan ringan beserta kopinya.
Jujur, sebenarnya saya tidak niat untuk workshop tersebut karena saya sendiri harus mengerjakan skripsi. Berhubung mengerjakan di kosan tidak ada ide, kemudian saya memutuskan untuk, ‘bagaimana kalau ngerjain di tempat workshop?’ mungkin ini adalah ide yang konyol dan bodoh. Logikanya untuk mengerjakan skripsi kan butuh tempat yang tenang dan nyaman didukung suasana yang tidak berisik. Singkat cerita saya tiba disana dan ternyata disana saya tidak bisa mengerjakan skripsi. Kursinya bukan kursi kuliahan euy. Kursi empuk ala-ala meeting gitu.
Kemudian workshop pun dimulai, beberapa slide ditampilkan dan salah satunya foto beliau di depan gerobak gorengan. Awalnya saya mengira bahwa ini adalah MLM gorengan. Hahaha…maklum sejak di bandung saya sempat ditawari beberapa MLM.
Kesan saya pertama kali melihat royke sahetapi adalah GA BANGET. Masa kita harus yel-yel ala chibi-chibi gitu..’ih ..apaan sih nih orang?’ tapi don’t judge book by it’s cover itu bener ya. Hahaha….ternyata dia tidak seperti yang saya pikirkan.
Sebenarnya isi materi yang beliau sampaikan itu dekat dengan dunia sehari-hari kita, sama dengan buku yang sedang saya baca ‘7 keajaiban rezeki’. Dalam buku itu ditulis bahwa jika ingin sukses maka kita harus mendapat restu dari orang tua. jadi seandainya ada keinginan/cita-cita yang ingin dicapai sampaikan kepada sepasang bidadari itu , maka jalan kita menuju impian insya allah akan dipermudah oleh allah swt melalui restu sepasang bidadari (oh iya…saya meminjam istilah sepasang bidadari dari buku 7 keajaiban rezeko). Wah itu bukan saya banget. Tapi karena 3 kali saya mendengar hal tersebut dalam kesempatan yang berbeda maka saya laksanakan. Saya mencoba menyampaikan apa yang menjadi hajat saya kepada orang tua  meskipun setelah saya sampaikan terjadi sedikit perbedaan pendapat. Orang tua saya ingin sekali saya menjadi guru. Ya, sebenarnya bukan jadi ‘guru’nya sih tapi lebih tepat menjadi PNS.
Nah, saya masih berjiwa muda masih ingin mencari pengalaman dengan bekerja di perusahaan. Terkadang saya juga berpikir, suatu saat nanti saya pasti menikah maka profesi yang pas adalah guru. Pada akhirnya saya memutuskan bekerja di perusahaan sekitar 3 tahun lalu menikah dan menjadi guru. Alangkah indahnya rencananya saya tapi pasti allah memiliki rencana yang lebih indah untuk saya.
Setelah itu intropeksi pada diri kita sendiri bagaimana solat fardhu, salat sunat, puasa sunahnya? Apakah sering bersedekah? Setelah itu terjawab maka insya allah segala urusan dimudahkan oleh yang diatas. Mungkin saya akan menceritakan isi buku 7 keajaiban rezeki dan isi workshop pak reyko sahetapi di lain tulisan.

Back to the topic…
Seminar terakhir yang saya ikuti adalah seminar workshop wirausaha sukses yang diselenggarakan oleh pertamina. Seminar ini lebih ke membangun mental wirausaha. Isinya hampir sama dengan apa yang saya baca di buku. Alhamdulillah mental saya semakin terbentuk meskipun belum ke tahap sebagai wirausaha. Tapi akhir-akhir ini selain mengerjakan skripsi saya juga sibuk belajar berbagai instrument investasi khususnya di pasar modal. Oh ya ,,saya juga sudah investasi di emas dan dibalik investasi itu ada kejadian yang membuat kantong dan kepala saya sakit. Kelemahan saya memang kalo mengambil tindakan tidak dipikirkan dengan baik. Well, tapi karena tanpa berpikir lama-lama itu saya jadi punya asset meskipun cicil saya merasa bangga bahwa saya punya asset. Ini adalah batu loncatan untuk saya. yap, lain tulisan saya juga ingin membahas betpa pentingnya investasi saat ini.
Jadi intinya, sejak mengikuti workshop pa royke sahetapi dan lainnya, saya merasa waktu saya menjadi lebih bermanfaat. Selain mengerjakan skripsi saya isi waktu saya untuk belajar. Alhamdulillah :-)


2 komentar:

  1. cantik tulisannya, secantik orangnya ^_^, salam dari bangka belitung.
    Jhohan.Adhi.Ferdian@gmail.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih kang ferdi udah nyempetin baca tulisan aku.

      salam kenal ya kang. :-)

      Hapus